Analisis Game Addiction


·         Analisis Teori

1.      Teori Pola Asuh
Pada remaja yang mengalami kecanduan game online pada kategori yang tinggi dengan durasi bermain game online lebih dari 3 jam perhari mendapat gaya pengasuhan permisif (indulgent) dan uninvolved. Hal ini sesuai dengan penelitian Anandari (2013) yang menyatakan bahwa orangtua dengan pola asuh permisif mempengaruhi anak yang mengalami kecanduan game online. Temuan penelitian ini, menunjukkan mean empiris adiksi games online tertinggi ditemukan pada gaya pengasuhan uninvolved. Gaya pengasuhan uninvolved merupakan gaya pengasuhan yang paling buruk. Remaja yang mendapatkan gaya pengasuhan ini, mendapatkan kontrol dan perhatian yang rendah dari orangtua. Sehingga remaja tersebut melampiaskan ketidakhangatan orangtua secara emosi dan psikologis dengan bermain games online. Pada pecandu game online didalam penelitian ini tidak ditemukan remaja yang mendapatkan gaya pengasuhan autoritatif dan otoriter yang termasuk dalam kategori kecanduan games online yang tinggi. Selain itu pecandu game online terendah juga ditemukan pada gaya pengasuhan autoritatif. Penyebab kecanduan game online yaitu kurang perhatian dari orang tua, stress atau depresi, kurang kontrol, kurang kegiatan, lingkungan dan pola asuh.

2.      Teori Sosialisasi
Interaksi individu dengan lingkungannya merupakan proses sosialisasi. Dari proses itu individu dibentuk untuk bertingkah laku sesuai dengan tingkah-laku kelompoknya dan belajar menjadi warga masyarakat tempat ia menjadi anggotanya (Berger, 1984: 116). Sosialisasi merupakan system dalam kehidupan masyarakat yang sangat penting. Melalui sosialisasi masyarakat dapat berpartisipasi untuk kepentingan hidupnya. Waters dan Crook maupun Berger dan Luckman bersepakat bahwa sosialisasi primer merupakan fase paling penting untuk menyiapkan seorang individu sebelum memasuki kehidupan bermasyarakat yang sesungguhnya (Waters and Crook, 1946: 92; Berger and Luckman, 1967: 130).


3.      Teori Kontrol Diri
Averill (dalam Nurhayati, 2013) menyebutkan bahwa ada beberapa aspek-aspek kontrol diri pada individu, diantaranya mengontrol perilaku terdiri dari kemampuan mengatur pelaksanaan dan kemampuan mengontrol stimulus, mengontrol kognitif terdiri dari kemampuan mengolah informasi, kemampuan melakukan penilaian positif serta mengontrol keputusan atau kemampuan mengambil keputusan agar apa yang dilakukan individu mengarah kepada perilaku yang positif.

·         Dampak Game Addiction

Dampak Positif Game Addiction :
1.      Untuk mendapatkan hiburan atau kesenangan
2.      Dapat mendambah pertemanan dengan orang diseluruh penjuru dunia
3.      Mampu mempelajari komputer lebih baik dengan bahasa inggris dalam game dan internet
4.      Meningkatkan konsentrasi dan strategi
5.      Peningkatan daya imajinasi dan kreasi

Dampak Negatif Game Addiction :
1.      Berperilaku komplusif, tak acuh pada kegiatan lain
2.      Lupa waktu ketika terlalu sering bermain
3.      Keseringan bermain game online akan menjadi mudah marah, sulit berkonsentrasi dan mengalami gangguan sosialisasi
4.      Karena larut dalam kebiasaan bermain game online, bahkan rela menghabiskan uang jajan untuk menikmati fasilitas yang ada di dalam game online tersebut
5.      Isolasi sosial, kehilangan kontrol atas waktu dan mengalami kesulitan dalam hal akademis, Pendidikan sekolah, relasi social, kesehatan, dan fungsi kehidupan sehari-hari

·         Cara Mengatasi Game Addiction menggunaka teori pola asuh Authoritative.

Pola asuh Authoritative adalah orang tua cenderung menunjukkan adanya control dan kehangatan yang tinggi terhadap anak. Di dalam nya terdapat aturan, sikap asertif, dukungan, fleksibilitas, serta self – regulation sehingga anak dapat mengekpoitasi berbagai hal dengan sensor batasan dan pengawasan dari orang tua. Contohnya seperti :
1.      Menjalin komunikasi interpersonal agar dapat terbuka dengan orang tua
2.      Melakukan pelatihan kontrol diri berisi edukasi, identifikasi, games yang akan menyasar pada kognitif dan perilaku anak.
3.      Membatasi waktu bermain game, dengan waktu yang maksimum ideal adalah 1- 2 jam per hari.
4.      Sediakan kegiatan alternatif yang menarik dan penuh pengalaman bagi anak.
5.      Orangtua sebaiknya menyediakan waktu lebih banyak untuk terlibat dalam kegiatan atau aktivitas anak.


DAFTAR PUSTAKA
Syahran, Ridwan. (2015). Ketergantungan Online Game dan Penanganannya. Jurnal                                                                                                          Psikologi & Konseling. Universtitas Tarulako. Vol 1(1): 84-92.
Fatma, Ria Ramadhani., Iswinarti., Zulfiana, Uun. (2019). Pelatihan Kontrol Diri Untuk    Mengurangi Kecenderungan Internet Gaming Disorder Pada AnaK Usia Sekolah. Jurnal Ilmiah Psikologi Terapan. Universitas Muhammadiyah Malang.
Syarif, Jamal. Spsialisasi nilai-nilai kultural dalam keluarga strudi perbandingan social-budaya bangsa-bangsa. Banjarmasin.

Referensi Jurnal :

Comments