Hubungan Manusia Dengan Kecemasan/Kegelisahan


Kata Pengantar


Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatNYA sehingga tulisan ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa saya juga mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.
Dan harapan saya semoga tulisan ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, Untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi tulisan agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman sayasaya yakin masih banyak kekurangan dalam tulisan ini, Oleh karena itu saya sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan tulisan ini.


                                                                                       Depok, Oktober 2019


                                                                                                                       Penyusun


CONTOH HUBUNGAN MANUSIA DENGAN KECEMASAN

A. Pengertian Kegelisahan

     Kegelisahan berasal dari kata gelisah, yang artinya rasa yang tidak tentram di hati atau merasa selalu khawatir, tidak dapat tenang (tidurnya), tidak sabar lagi (menanti), cemas atau takut. Kegelisahan merupakan ekspresi dari kecemasan. Oleh karena itu dalam kehidupan sehari-hari kegelisahan juga diartikan sebagai kecemasan, kekhawatiran ketakutan. Masalah kecemasan atau kegelisahan dapat juga berkaitan dengan masalah frustasi yang secara definisi dapat disebutkan bahwa orang mengalami frustasi karena apa yang diinginkan tidak tercapai.

     Kegelisahan dalam konteks budaya dapatlah dikatakan sebagai akibat adanya insting manusia untuk berbudaya, yaitu sebagai upaya mencari kesempurnaan. Atau dari segi batin manusia, gelisah sebagai akibat noda dosa pada hati manusia. Dan tidak jarang akibat kegelisahan seseorang, sekaligus membuat orang lain menjadi korbannya. Penyebab kegelisahan dapat pula dikatakan akibat manusia mempunyai kemampuan untuk membaca dunia dan mengetahui misteri kehidupan. Kehidupan ini yang menyebabkan manusia menjadi gelisah. Manusia sendiri sering tidak tahu mengapa mereka gelisah, hidupnya kosong dan tidak mempunyai arti. Manusia yang tidak mempunyai dasar dalam menjalani kehidupannya sering ditimpa kegelisahan. Kegelisahan yang demikian sifatnya abstrak sehingga disebut sebagai kegelisahan murni, yaitu merasa gelisah tanpa mengetahui apa kegelisahannya seolah-olah tanpa sebab. Ini berbeda dengan kegelisahan terapan yang terjadi dalam peristiwa kehidupan sehari-hari, seperti kegelisahan karena anaknya sampai malam belum pulang, orang tua yang sakit keras, istrinya yang sedang melahirkan, diasingkan oleh orang-orang di sekitarnya, melakukan suatu perbuatan dosa yang ditentang nuraninya dan sebagainya. Kegelisahan yang demikian jelas penyebabnya.

     Jadi secara umum yang dimaksud dengan kegelisahan adalah sesuatu yang menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa khawatir, tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan. Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik seseorang dalam situasi tertentu. Gejala tingkah laku atau gerak gerik itu umumnya lain dari biasanya.

B. Hubungan Manusia Dan Kegelisahan

     Kegelisahan dapat dikatakan sebagai rasa tidak tentram , rasa selalu khawatir, rasa tidak tenang, rasa tidak sabar, cemas dan semacamnya. Yang jelas kegelisahan berkaitan dengan rasa yang berkembang dalam diri manusia. Tentu kita bisa memahami bahwa kegelisahan merupakan bagian dari hidup manusia. Setiap manusia dengan tidak mempedulikan latar belakang dan kemampuannya pasti akan mengalami kegelisahan, entah sebentar atau lama, relatif ringan atau berat.

     Sebagai fenomena yang universal, artinya bahwa kegelisahan tersebut mampu menimpa siapa saja, kegelisahan bisa muncul lantaran faktor penyebab yang berbeda-beda. Bila kita berbicara sebab-sebab orang gelisah adalah pada hakikatnya orang tersebut takut kehilangan hak-haknya. Hal itu adalah akibat dari suatu ancaman baik ancaman dari luar maupun dari dalam. Misalnya ketika ada suatu tanda bahaya seperti bahaya banjir, gunung meletus atau perampokan, orang tentu akan merasa gelisah. Hal itu disebabkan karena bahaya itu mengancam akan hilangnya beberapa hak orang sekaligus, misalnya hak hidup, hak hak milik, hak hak memperoleh petrlindungan dan mungkin hak nama baik.

     Dengan berdasarkan teori Sigmund Freud, meskipun secara khusus berbicara tentang kecemasan, kita bisa melihat adanya tiga macam kegelisahan, yaitu ;

1. Kegelisahan Objektif.

     Merupakan kegelisahan yang bersumber pada suatu kekuatan yang berasal dari luar diri manusia. Kegelisahan semacam ini bisa muncul dari antisipasi seseorang, dengan berdasar pada pengalaman, perasaannya, terhadap kemungkinan adanya bahaya yang mengganggu dirinya.

Contoh:
     Seorang Ibu yang tidak bisa tenang, makan tak enak, duduk tak tenang, berdiri juga tak tenang, sebentar-sebentar melihat ke jalan karena anaknya yang bersekolah di TK yang biasanya ikut jemputan umum yang disediakan sekolah kali ini tidak terbawa. Kita semua dapat membayangkan betapa hebatnya rasa gelisah yang dialami si Ibu tersebut.

     Dari contoh tersebut jelas bagi kita bahwa kegelisahan yang diderita oleh Ibu tersebut adalah karena adanya bahaya dari luar yang mengancam anaknya.


2. Kegelisahan Neurotik.

     Merupakan kegelisahan yang timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluri. Menurut S. Freud kegelisahan ini dibagi dalam tiga macam, yakni:

-Kegelisahan yang timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan. Kegelisahan timbul karena orang itu takut akan bayangannya sendiri, atau takut akan idenya sendiri sehingga menekan dan menguasai ego.

-Kegelisahan yang merupakan rasa takut irasional atau fobia. Rasa takut ini sudah menular sehingga kadang-kadang tanpa alasan dan hanya karena pandangan saja, yang kemudian dilanjutkan dengan khayalan yang kuat dapat menimbulkan rasa takut.

-Kegelisahan  lain ialah rasa gugup, gagap dan sebagainya.


3. Kegelisahan Moral.

     Merupakan kegelisahan yang muncul dari emosi diri sendiri seperti perasaan  bersalah, malu, iri, dengki, dendam, hasud, marah, rendah diri dan sebagainya. Jadi kegelisahan moral lebih bersumber pada struktur kepribadian seseorang. Dengan adanya emosi-emosi tersebut manusia akan mengalami rasa gelisah.


C. Bentuk-Bentuk Kegelisahan.

     Alasan mendasar mengapa manusia mengalami kegelisahan adalah karena manusia memiliki hati 
dan perasaan. Bentuk kegelisahannya adalah berupa keterasingan, kesepian dan ketidakpastian. Perasaan-perasaan seperti itu silih berganti dengan dengan kebahagiaan, kegembiraan dalam kehidupan manusia. Berikut ini akan diuraikan satu per satu mengenai bentuk-bentuk kegelisahan.

1. Keterasingan.

     Keterasingan berasal dari kata terasing, dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak dikenal orang, sehingga kata terasing berarti tersisihkan dari pergaulan, terpisahkan dari orang lain atau terpencil. Jadi keterasingan berarti hal-hal yang berkaitan dengan tersisihkan dari pergaulan, terpencil atau terpisahkan dari yang lain.

     Keterasingan adalah bagian dari hidup manusia. Sebentar atau lama manusia pernah mengalami hidup dalam keadaan keterasingan, tentu saja dengan sebab dan kadar yang berbeda satu sama lain.


Contoh keterasingan :

     Seorang gadis yang lincah, bebas dan pandai bergaul sehingga kawannya banyak yang hilir mudik bergantian datang dan mengajak pergi. Pada suatu hari tersiar berita bahwa ia mengalami kehamilan. Sejak saat itu ia tak pernah menampakkan diri karena malu. Kesehariannya hanya berada dalam rumah. Maka gadis tersebut dapat dikatakan hidup dalam keterasingan.


Pada dasarnya sebab manusia hidup dalam keterasingan itu bersumber pada:

A. Perbuatan yang tidak dapat diterima oleh masyarakat

      Perbuatan tersebut antara lain mencuri, bersikap angkuh, sombong atau kaku. Sikap seperti itu akan menjauhkan kawan dan mendekatkan lawan. Orang lain akan enggan berkawan dengan orang yang bersikap demikian, karena takut terjadi konflik batin ataupun konflik fisik.

     Untuk mengatasi keterasingan ini perlu kesadaran yang tinggi. Orang yang betingkah demikian sebaiknya diberi kesadaran bahwa apa yang telah dilakukannya itu justru akan merugikan dirinya sendiri.

B. Sikap rendah diri

     Sikap ini adalah sikap yang kurang baik. Sikap ini menganggap atau merasa dirinya selalu tidak 
berharga, tidak atau kurang laku, tidak atau kurang mampu di hadapan orang lain sehingga merasa dirinya lebih rendah dari orang lain. Sikap ini juga disebut sebagai sikap minder. Jadi bukan orang lain yang menganggap dirinya rendah, tetapi justru dirinya sendiri, tetapi juga tidak baik bagi masyarakat.


     Sikap rendah diri itu ada sebab-sebabnya, mungkin karena cacat fisik, rendah pendidikannya, keadaan sosial ekonominya, mungkin pula karena kesalahan perbuatannya. Orang yang mempunyai sikap seperti itu biasanya sadar akan kekurangannya. Untuk meningkatkan harga dirinya, tentu ia harus banyak belajar dan pandai bergaul.

2. Kesepian

     Kesepian berasal dari kata sepi, artinya sunyi, lengang, tidak ada orang atau kendaraan.  Kesepian adalah keadaan yang sepi. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena kesepian merupakan bagian dari hidup manusia, lama atau sebentar perasaan kesepian ini bergantung pada mental seseorang dan kasus penyebabnya.

Contoh kesepian :

Seorang ibu yang suaminya telah meninggal, kemudian anaknya yang baru saja menikah telah berumah sendiri. Maka ibu tersebut mengalami kesepian.

3. Ketidakpastian

     Ketidakpastian berasal dari tidak pasti, artinya tidak menentu (pikirannya) atau mendua, atau apa yang dipikirkan tidak searah, kemana tujuannya tidak jelas. Itu semua adalah akibat pikirannya tidak dapat konsentrasi. Ketidakpastian adalah bagian dari hidup manusia, setiap orang pernah mengalaminya. Bahkan anak kecil sekalipun pernah mengalaminya, misalnya ketika anak kecil ditinggalkan ibunya, ia menangis kebingungan. Kebingungan ini menunjukkan ketidakpastian.

     Orang yang pikirannya terganggu tidak dapat lagi berpikir berpikir secara sistematis, logis, ataupun mengambil kesimpulan. Kalaupun dapat berpikir baik, akan memakan waktu cukup lama dan sukar. Sebab-sebab orang orang mengalami ketidakpastian diantaranya adalah :

A. Obsesi

     Obsesi merupakan gejala neurose jiwa yaitu adanya pikiran atau perasaan tertentu yang terus-menerus, biasanya tentang hal-hal yang tidak menyenangkan, atau sebab-sebabnya tak dapat diketahui oleh penderita. Misalnya selalu berpikir ada oranga yang ingin menjatuhkan dia.

B. Pobia

     Pobia ialah rasa ketakutan yang tak terkendalikan, tidak normal kepada suatu hal atau kejadian, tanpa diketahui sebab-sebabnya.

C. Kompulsi

     Kompulsi ialah adanya keragu-raguan yang sangat mengenai apa yang telah dikerjakan, sehingga ada dorongan yang tak disadari untuk selalu melakukan perbuatan-perbuatan yang serupa berulang kali (neurose).

D. Histeria

     Histeria merupakan neurosa jiwa yang disebabkan oleh tekanan mental, kekecewaan, pengalaman pahit yang menekan , kelemahan syaraf, tidak mampu menguasai diri, atau sugesti dari sikap orang lain.

E. Delusi

     Delusi menunjukkan pikiran yang tidak beres, karena berdasarkan suatu keyakinan palsu. Tidak dapat memakai akal sehat, tidak ada dasar kenyataan dan tidak sesuai dengan kenyataan.

F. Halusinasi

Halusinasi merupakan khayalan yang terjadi tanpa rangsangan pancaindera.

G. Keadaan Emosi

     Dalam keadaan tertentu seseorang dapat terpengaruh oleh emosinya. Ia sampai pada keseluruhan pribadinya : gangguan pada nafsu makan, pusing-pusing, muka merah, nadi cepat, keringat, tekanan darah tinggi.


D. Cara Mengatasi Kegelisahan

     Gelisah tergolong penyakit batin, istimewanya adalah penyakit ini dapat menyerang siapa saja, dari golongan apa saja dan bangsa manapun. Bila dibandingkan dengan rasa takut, daerah operasinya lebih luas. Sebab orang yang pemberani, tak mungkin diserang rasa takut. Umpama orang yang tidak pernah mengerjakan perbuatan salah sudah pasti tidak akan takut untuk dituntut. Misalnya lagi seseorang yang kaya, pasti tidak akan takut kelaparan. Tetapi walaupun benar orang tersebut kaya, pintar, jujur dan sebagainya pasti akan terlanda perasaan gelisah.

     Persoalannya sekarang bagaimana cara kita untuk memeperkecil rasa gelisah, jika kita tidak dapat menghilangkan sama sekali. Jawaban yang paling tepat adalah kita kembali kepada “iman”. Sebagai orang yang beriman kita kembalikan kepada Tuhanl, sebab sudah pasti hanya kepada-Nya semua perkara kita kembalikan. Sesungguhnya hanya Dia lah yang Maha Tahu. Hal itu ditegaskan dalam firman-Nya : “Dan pada sisi-sisi Allah lah kunci-kunci semua yang ghaib. Tak ada yang mengetahuinya selain Dia, dan Dia mengetahui apa-apa yang ada di lautan, dan tiada sehelai daun pun yang gugur melainkan sepengetahuan Dia, dan tidak jatuh sebutir biji pun dalam kegelapan bumi dan tidak sesuatu yang basah atau kering, melainkan sudah tertulis dalam kisah yang nyata”. (Q.S. Al-An’am: 59).

     Rasa gelisah itu sesungguhnya berhubungan erat sekali dengan keimanan seseorang. Bila imannya tebal maka Insya Allah tidak akan terjangkit penyakit atau perasaan gelisah. Sebab orang yang imannya kuat yakin benar bahwa apa yang telah dan akan terjadi itu sudah ada dalam suratan Tuhan. Manusia hanya diberi hak untuk berikhtiar, keputusan terakhir ada di tangan Tuhan.





PENUTUP

A. Simpulan

     Kegelisahan adalah perasaan khawatir, cemas, tidak tenang, perasaan ini selalu hadir dalam kehidupan manusia dengan kapasitas dalam waktu yang berbeda-beda antara manusia yang satu dengan yang lain. Cara untuk memperkecil rasa kegelisahan ini adalah kembali kepada keimanan. Karena manusia yang memiliki iman yang kuat akan senantiasa yakin bahwa segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupannya telah diatur oleh Tuhan.

B. Saran

     Bagi para pembaca makalah ini dapat dijadikan sebagai referensi alternatif. Akan tetapi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka dari itu makalah ini hanya sebagai menambah wawasan. Untuk itu pembaca kiranya dapat memilih bagian terpenting.





Daftar Pusaka

https://plus.google.com/118181719893504628548/posts/XQdBbinTRKH

Comments